Ketua DPR RI Akui Mahalnya Biaya Politik di Indonesia

REMAHAN.com - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo hadir dalam seminar kebangsaan yang diadakan oleh Komite Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (KMND). Pada acara yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa tersebut, pria yang biasa disapa Bamsoet ini mengatakan, politik di zaman sekarang merupakan politik pragmatis.
Bahkan, ia mengeluhkan untuk membangun partai atau meraih posisi ketum dibutuhkan biaya yang tak sedikit.
"Tidak ada ketum yang bisa didapat dengan gratis. Mendirikan partai seperti membangun sebuah korporasi. Dibutuhkan biaya ratusan miliar, kenapa? Karena mereka harus bangun kantor, dan kegiatan-kegiatan politik," kata Bamsoet di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
Bamsoet menerangkan, setiap agenda politik dibutuhkan biaya untuk operasional. Selain menyewa kantor, mendatangkan kader juga membutuhkan biaya tak sedikit. Bamsoet sadar, kader partai merupakan para pekerja yang harus memastikan “dapurnya mengebul” setiap hari.
Baca: DPR RI Minta Presiden Segera Terbitkan Perppu Penundaan Pilkada
Bamsoet (tengah) saat hadir di konferensi pers caketum Golkar di Hotel Sultan, Kamis (18/7).
"Kalau kita undang rapat, yakinlah dapurnya tak akan mengebul. Beberapa dari mereka mendapat upah harian. Jadi kalau kita undang rakyat rapat, harus kita pikirkan juga ngebulnya dapur keluarga kader kita itu," ujar calon Ketum Golkar ini.
Bamsoet paham, hal tersebut merupakan biaya yang harus dibayar untuk memuluskan tujuan atau agenda tertentu. Ia pun menolak jika langkah membuat dapur para kadernya ngebul merupakan praktik money politics.
"Jadi kalau kita undang 100, ya sudah kita kali kan. Itu bukan money politics, itu cost politics," kata Bamsoet. Rm
Komentar